Pada tahun 2009 ini Bank Indonesia mengeluarkan uang kertas baru yang ditandatangai oleh Boediono. Walaupun bergambar sama, uang kertas 2009 mempunyai beberapa ciri yang berbeda antara lain:
2. Pecahan 5000 rupiah
Pecahan 5000 rupiah 2009 Boediono
3. Pecahan 10000 rupiah
Pecahan 10000 rupiah 2009 Boediono
4. Pecahan 20000 rupiah
Pecahan 20000 rupiah 2009 Boediono
5. Pecahan 50000 rupiah
Pecahan 50000 rupiah 2009 Boediono
6. Pecahan 100000 rupiah
Pecahan 100000 rupiah 2009 Boediono
.
Selain pecahan2 di atas, terdapat satu pecahan terbaru dengan nominal 2000 rupiah, bergambar pangeran Antasari dan ditandatangani oleh Miranda S Goeltom. Pecahan ini diluncurkan di Banjarmasin. Berikut cuplikan berita peluncurannya yang dikutip dari situs Bank Indonesia:
Pejabat sementara (Pjs.) Gubernur Bank Indonesia, Miranda S. Goeltom, didampingi Deputi Gubernur Bank Indonesia bidang pengedaran uang, S. Budi Rochadi, Gubernur Kalimantan Selatan, Rudy Ariffin, dan Gubernur Kalimantan Tengah, Agustin Teras Narang, secara resmi meluncurkan uang kertas baru pecahan Rp2.000 tahun emisi 2009 sebagai alat pembayaran yang sah di Indonesia, pada Kamis, 9 Juli 2009, di Banjarmasin. “Penerbitan uang kertas emisi baru tersebut merupakan implementasi kebijakan Bank Indonesia di bidang pengedaran uang yaitu untuk memenuhi kebutuhan uang rupiah di masyarakat dalam jumlah nominal yang cukup, jenis pecahan yang sesuai, tepat waktu dan dalam kondisi yang layak edar”, demikian Pjs. Gubernur Bank Indonesia, Miranda S. Goeltom, dalam sambutannya.
Uang pecahan baru tersebut bergambar Pangeran Antasari (Pahlawan Nasional asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan) dengan gambar bagian belakang Tarian Adat Dayak. Uang tersebut akan berlaku sebagai alat pembayaran yang sah mulai tanggal 10 Juli 2009. Pemilihan gambar pada uang tersebut mengacu kepada desain uang kertas sebelumnya yang bertemakan Pahlawan Nasional. Hal ini sebagai bentuk apresiasi kepada para pahlawan dan untuk turut serta melestarikan budaya bangsa.
Uang kertas baru pecahan Rp 2.000 berwarna dominan abu-abu dengan unsur pengaman berupa tanda air bergambar Pangeran Antasari dengan benang pengaman yang tertanam di kertas uang dan bertuliskan BI2000 berulang-ulang yang akan memendar merah di bawah sinar ultraviolet. Uang kertas pecahan baru ini juga mengakomodasi kebutuhan para tuna netra dengan menyediakan kode tertentu (blind code) di samping kanan bagian muka uang yaitu berupa kotak persegi panjang yang dicetak secara intaglio.
Selain itu, seperti pada saat mengeluarkan uang kertas baru pecahan Rp100.000 dan Rp20.000 tahun emisi 2004, serta Rp50.000 dan Rp10.000 tahun emisi 2005, Bank Indonesia juga mengeluarkan Uncut Banknotes Rp 2.000 (uang khusus yang belum dipotong/uang bersambung) sebanyak 4.700 lembaran dengan jenis uang bersambung masing-masing berisi 2 bilyet, 4 bilyet dan 50 bilyet. Sebagai benda koleksi, Uncut Banknotes ini lazim dikeluarkan di berbagai negara sebagai penerbitan uang khusus.
BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT
Didy Laksmono R. Kepala Biro
Pecahan 2000 rupiah 2009
1. Tanda tangan yang berbeda
2. Tahun di bagian depan tercetak 2009
3. Tahun emisi yang tercetak di bagian bawah uang sesuai dengan tahun pertama kali uang itu diterbitkan:
Pecahan 1000 rupiah tercetak PERUM PERCETAKAN UANG RI IMP 2000
Pecahan 5000 rupiah tercetak PERUM PERCETAKAN UANG RI IMP 2001
Pecahan 10000 rupiah tercetak PERUM PERCETAKAN UANG RI IMP 2005Pecahan 20000 rupiah tercetak PERUM PERCETAKAN UANG RI IMP 2004
Pecahan 50000 rupiah tercetak PERUM PERCETAKAN UANG RI IMP 2005 dan
Pecahan 100000 rupiah tercetak PERUM PERCETAKAN UANG RI IMP 2004
.
Pecahan-pecahan baru tersebut adalah:
.
2. Pecahan 5000 rupiah
Pecahan 5000 rupiah 2009 Boediono
3. Pecahan 10000 rupiah
Pecahan 10000 rupiah 2009 Boediono
4. Pecahan 20000 rupiah
Pecahan 20000 rupiah 2009 Boediono
5. Pecahan 50000 rupiah
Pecahan 50000 rupiah 2009 Boediono
6. Pecahan 100000 rupiah
Pecahan 100000 rupiah 2009 Boediono
.
Selain pecahan2 di atas, terdapat satu pecahan terbaru dengan nominal 2000 rupiah, bergambar pangeran Antasari dan ditandatangani oleh Miranda S Goeltom. Pecahan ini diluncurkan di Banjarmasin. Berikut cuplikan berita peluncurannya yang dikutip dari situs Bank Indonesia:
.
.
No.11/ 19 /PSHM/Humas
Pejabat sementara (Pjs.) Gubernur Bank Indonesia, Miranda S. Goeltom, didampingi Deputi Gubernur Bank Indonesia bidang pengedaran uang, S. Budi Rochadi, Gubernur Kalimantan Selatan, Rudy Ariffin, dan Gubernur Kalimantan Tengah, Agustin Teras Narang, secara resmi meluncurkan uang kertas baru pecahan Rp2.000 tahun emisi 2009 sebagai alat pembayaran yang sah di Indonesia, pada Kamis, 9 Juli 2009, di Banjarmasin. “Penerbitan uang kertas emisi baru tersebut merupakan implementasi kebijakan Bank Indonesia di bidang pengedaran uang yaitu untuk memenuhi kebutuhan uang rupiah di masyarakat dalam jumlah nominal yang cukup, jenis pecahan yang sesuai, tepat waktu dan dalam kondisi yang layak edar”, demikian Pjs. Gubernur Bank Indonesia, Miranda S. Goeltom, dalam sambutannya.
Uang pecahan baru tersebut bergambar Pangeran Antasari (Pahlawan Nasional asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan) dengan gambar bagian belakang Tarian Adat Dayak. Uang tersebut akan berlaku sebagai alat pembayaran yang sah mulai tanggal 10 Juli 2009. Pemilihan gambar pada uang tersebut mengacu kepada desain uang kertas sebelumnya yang bertemakan Pahlawan Nasional. Hal ini sebagai bentuk apresiasi kepada para pahlawan dan untuk turut serta melestarikan budaya bangsa.
Uang kertas baru pecahan Rp 2.000 berwarna dominan abu-abu dengan unsur pengaman berupa tanda air bergambar Pangeran Antasari dengan benang pengaman yang tertanam di kertas uang dan bertuliskan BI2000 berulang-ulang yang akan memendar merah di bawah sinar ultraviolet. Uang kertas pecahan baru ini juga mengakomodasi kebutuhan para tuna netra dengan menyediakan kode tertentu (blind code) di samping kanan bagian muka uang yaitu berupa kotak persegi panjang yang dicetak secara intaglio.
Selain itu, seperti pada saat mengeluarkan uang kertas baru pecahan Rp100.000 dan Rp20.000 tahun emisi 2004, serta Rp50.000 dan Rp10.000 tahun emisi 2005, Bank Indonesia juga mengeluarkan Uncut Banknotes Rp 2.000 (uang khusus yang belum dipotong/uang bersambung) sebanyak 4.700 lembaran dengan jenis uang bersambung masing-masing berisi 2 bilyet, 4 bilyet dan 50 bilyet. Sebagai benda koleksi, Uncut Banknotes ini lazim dikeluarkan di berbagai negara sebagai penerbitan uang khusus.
BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT
Didy Laksmono R. Kepala Biro
.
.
7. Pecahan 2000 rupiah Pangeran Antasari
Pecahan 2000 rupiah 2009
Komentar