Langsung ke konten utama

Lempengan Penyebab Gempa dan Menggeser Sumatera

Aceh kembali diguncang gempa besar berkekuatan 8,5 Skala Richter (SR) tanggal 11 April 2012. Bukan sekali saja "serambi mekah" mengalami bencana ini, bahkan kita tentu masih ingat tragedi tsunami 2004 silam.

Tahukah kamu bahwa gempa membuat posisi Sumatera berubah?




Mungkin kamu jadi ingin tahu mengapa gempa sering mengguncang Aceh atau wilayah Sumatera lainnya. Penyebabnya adalah: karena terdapat "Patahan Sumatera".

Patahan atau Sesar adalah istilah dalam ilmu geologi yang dalam bahasa Inggris disebut Fault.
Keberadaan Patahan tidak selalu berkonotasi negatif sebagai penyebab bencana gempa, karena ternyata di dalam bumi patahan bermanfaat dalam proses pembentukan cebakan atau perangkap hidrokarbon baik minyak bumi maupun gas bumi.

Demikian juga struktur patahan sangat penting sebagai jalan lewatnya magma yang apabila magma yang kaya dengan mineral berharga maka akan membentuk mineralisasi mineral-mineral logam berharga seperti emas, perak, tembaga, besi dsb.

Patahan terjadi dikarenakan adanya pergeseran lapisan bumi dari kondisi normalnya. Artinya, kulit bumi mengalami pergerakan. Ada yang gerakannya berhenti sama sekali ini disebut Patahan tidak aktif, tetapi ada gerakannya terus berlangsung, patahan jenis ini disebut patahan aktif.

Patahan Sumatera adalah patahan aktif yang sudah bergerak sejak ribuan tahun lalu yaitu saat terbentuknya kepulauan Indonesia akibat adanya tumbukan tiga lempeng besar dunia sekitar 45,6 juta tahun yang lalu, yaitu Lempeng Samudera Hindia-Australia yang bergerak relatif ke utara, lempeng Benua Eurasia yang bergerak keselatan dan Lempeng Samudera Pasifik yang bergerak ke Barat.

Tekanan Lempeng Samudera Hindia-Australia yang menyebabkan posisi Pulau Sumatera seperti hari ini tergeser dan mengalami rotasi sehingga membentuk sudut dengan Khatulistiwa. Padahal menurut para ahli geologi, awalnya Pulau Sumatera posisinya sama dengan pulau Jawa yaitu sejajar garis Khatulistiwa.

Namun posisinya saat ini membujur dari barat laut ke arah tenggara dan melintasi khatulistiwa, seolah membagi pulau Sumatra atas dua bagian, Sumatra belahan bumi utara dan Sumatra belahan bumi selatan. Adanya tumbukan lempeng tersebut juga menyebabkan munculnya perbukitan yang kemudian dikenal dengan nama Bukit Barisan yang posisinya sejajar dengan patahan.





Oleh karena itu sepanjang Bukit Barisan terdapat lembah yang lurus dan memanjang, lembah-lembah ini merupakan zona lemah Patahan Besar Sumatera, di mana kulit bumi mengalami retakan, dan satu sisi dengan sisi lainnya bergerak horizontal.

Pola pergerakan pada umumnya ke kanan, yaitu blok timur bergerak ke tenggara dan blok barat sebaliknya. Zona lemah tersebut mulai selatan meliputi lembah Semangko (Teluk Semangko di Lampung), Kepahiang, Ketahun, Kerinci, Muara Labuh, Singkarak Maninjau, Rokan Kiri, Gadis, Angkola, Alas, Tangse, dan lembah Aceh. Zona lemah tersebut berpotensi memicu terjadinya gempa darat.

Patahan Semangko

Patahan Sumatera mulai banyak dikenal semenjak sering terjadinya gempa daratan di pulau Sumatera. Patahan Sumatera pernah mengakibatkan gempa besar di pulau Sumatera seperti gempa Liwa tahun 1932, 1994, gempa Kerinci 1909, 1995 yang meninggalkan kerugian jiwa dan materi yang cukup besar.

Perlu diketahui, Patahan Sumatera memiliki beberapa segmen yang di Aceh sudah terdeteksi melalui informasi peta geologi yang telah dipetakan oleh Cameron dkk (peta tersebut dipublikasi oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi/P3G - Departemen Pertambangan dan Energi). Bukti keberadaan patahan ini semakin diperkuat dengan kenampakan dari interpretasi foto udara maupun citra satelit (remote sensing).

Untuk wilayah Aceh Patahan Semangko ini terbagi dalam beberapa segmen yaitu Patahan Lokop-Kutacane, Patahan Blangkeujeren-Mamas, Patahan Kla-Alas, Patahan Reunget-Blangkeujeren, Patahan Anu-Batee, Patahan Samalanga-Sipopoh, Patahan Banda Aceh-Anu, Patahan Lamteuba-Baro.

Patahan tersebut menyimpan energi yang besar dan apabila suatu saat energi tersebut dilepaskan maka akan menimbulkan gempa bumi. Apabila pelepasan energi tersebut secara tiba-tiba sekaligus inilah yang sangat berbahaya karena akan menimbulkan gempa yang dahsyat, namun kalau energi tersebut dilepas berangsur sedikit demi sedikit maka gempa yang ditimbulkan tidak terlalu berbahaya, bahkan kadang tidak dirasakan oleh manusia kecuali hanya tercatat oleh alat seismograf.

Patahan banyak di Indonesia

Untuk Indonesia sendiri patahan darat yang berpotensi terjadinya gempa darat antara lain Patahan Sumatera/Patahan Semangko, Patahan Palu-Koro di Sulawesi, Patahan Cimandiri, Patahan Lembang di Jawa, Patahan Sorong di Papua.

Tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia secara umum memiliki ancaman bencana gempa, maka kebijakan pembangunan yang dilakukan harus berbasis kebencanaan, tidak bisa lagi seperti saat ini sekadar perencanaan asal jadi. Karena hal ini telah diamanatkan dalam UU No 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang pasal 6 ayat 1 butir a Penataan ruang diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi fisik wilayah NKRI yang rentan terhadap bencana.

[Sumber tulisan: Faizal Adriansyah, Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Pengda Aceh)




Sumber:
rumahbacaonline.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CMPDP 101!! Pengalaman lolos seleksi CMPDP 2017

"The most important investment you can make is in Yourself" - Warren Buffett -  Sebelumnya saya ingin ucapin selamat dan semoga sukses buat kalian yang sudah memutuskan untuk mendaftar seleksi CMPDP 2018 yang berakhir tanggal 9 April lalu.  Sejujurnya, sedikit samar-samar ingatan saya saat pertama kali mengikuti seleksi CMPDP ini tahun 2017. Namun, berhubung program ini masih permulaan dan terhitung sangat baru di kancah pertarungan para pencari kerja di Indonesia (masih asing ditelinga). Hari ini, saya terdorong untuk sharing dan semoga menjadi tambahan referensi bagi kalian yang ingin tahu lebih lanjut tentang program ini.  Awal cerita.... Pertama kali saya mendapatkan info tentang CMPDP 2017 adalah dari temen (ehm..teman hidup) saya :D, sebelumnya tidak pernah terbayang dipikiran saya untuk bekerja di industri pasar modal ini, apa lagi sebagai MT di perusahaan regulatornya (SRO: BEI, KPEI, KSEI) - ps. awalnya cuma tau BEI. Satu-satu wawasan yang saya

Mata Uang Indonesia Thn 1933-1939 (seri wayang)

1933-1939 (seri wayang) Seri wayang merupakan seri paling favorit dan paling diburu oleh para kolektor. Bentuknya yang indah, nominalnya yang lengkap dan kesulitannya yang sangat besar menyebabkan seri ini mengalami kenaikan harga yang sangat luar biasa. Tidak heran banyak kolektor baik pemula maupun senior yang seringkali mengalami kesulitan untuk melengkapi seri ini. Seri wayang terdiri dari 8 pecahan dan 14 variasi. Pecahan kecil (5, 10 dan 25 gulden) masing2 memiliki 3 variasi tanda tangan. Sedangkan pecahan besar hanya satu variasi. Pecahan 5 gulden Satu-satunya pecahan yang hanya bergambar satu orang penari Jawa, pecahan lainnya bergambar dua orang penari. Mempunyai watermark mirip seri Coen, yaitu tulisan JB yang tersebar di seluruh kertas. Pecahan terkecil ini adalah pecahan yang paling mudah didapatkan.  . Wayang 5 gulden Variasi tanda tangan yang ada: 1. Praasterink (1934-1937), tersulit ditemukan 2. JC Waveren (1937-1939) 3. Smits (1939) Wayang 5 gulden d

5 hal di dunia modern yang sudah ada sejak Yunani kuno

"We are not makers of history. We are made by history." - Martin Luther King, Jr. - Yunani Kuno - Jika kita diberi pertanyaan terkait apa saja peran dan sumbangsih kebudayaan yunani kuno terhadap kehidupan modern saat ini, sebagian besar dari kita pasti akan menjawab beberapa hal umum, seperti: Sistem Demokrasi, Senat & Dewan Perwakilan rakyat. Mitos dan legenda para dewa  Ilmu arsitektur, dan ilmu-ilmu filsafat Namun, tahukah kalian bahwa ada beberapa hal kecil yang sering kita lihat di kehidupan modern saat ini terinspirasi dari Yunani Kuno, antara lain: PINTU OTOMATIS Pintu otomatis pertama kali ditemukan di zaman Yunani kuno untuk membantu masyarakat Polytheistic . Dirancang oleh Heron of Alexandria. Karena, di Yunani terdapat banyak dewa/kepercayaan, para pendeta dan tokoh religi di setiap kepercayaan mencari cara untuk membuat masyarakat tetap datang dan memberikan persembahan. Untuk itu, Pintu otomatis dibuat agar tempat ibadah lebih terk