benang sutera |
Sutra adalah kain berkualitas tinggi yang banyak diminati oleh kalangan atas, karena tingkat kehalusannya. Ada beberapa legenda yang berkaitan dengan asal muasal kain sutra ini:
Leizu menemukan ulat sutra saat berjalan di dekat pohon murbei raja. Namun, ada berbagai cerita yang berbeda tentang bagaimana dia menemukan bahwa ulat dapat menghasilkan benang sutr ia menemukan kepompong yang berputar dan ulat sutra yang sedang memakan daun murbei. Dia mengumpulkan beberapa kepompong, dan kemudian duduk untuk minum teh. Ketika menikmati secangkir teh, ia menjatuhkan kepompong ke dalam air panas. Sebuah benang halus mulai lepas dari kepompong. Leizu menemukan bahwa ia dapat mengurai benang lembut dan cantik ini dengan jarinya.
Selanjutnya, dia meminta pada kaisar untuk memberinya serumpun pohon murbei, di mana ia bisa memelihara ulat yang menghasilkan kepompong ini. Dia berjasa menciptakan gulungan sutra, yang menggabungkan helaian benang sutra halus menjadi benang yang lebih tebal. Dengan gulungan sutra ini, dihasilkan benang yang cukup kuat untuk ditenun. Dia juga berjasa dalam penciptaan alat tenun sutra pertama. Tidak diketahui seberapa jauh kebenaran cerita ini, tetapi sejarawan tahu bahwa sutra pertama kali dibuat di China. Leizu membagikan pengetahuannya kepada yang lain dan hal ini kemudian menjadi pengetahuan yang umum. (sumber : erabaru.net)
Tahap Pembuatan Kain Sutra
Dalam pembuatan sutra, ulat sutra ini dapat diambil dari alam liar atau hasil ternakan. Akan tetapi terdapat perbedaan kualitas produksi yang cukup signifikan. Jika mengambil kepompong dari ulat sutra liar, hasilnya kurang bagus karena kepompong telah tergigit saat proses metamorfosis menjadi kupu-kupu. Sedangkan hasil ternakan, kualitas kepompong sangat diperhatikan, yaitu saat kepompong berusia 8-9 hari. Ulat sutra sangat diperhatikan mulai dari telur yang menetas, kemudian diberi daun murbei segar setiap setengah jam dan harus di hindarkan dari bau apapun. Proses tersebut sangat mempengaruhi kualitas sutra yang akan dihasilkan.
Tahapan ulat sutra menjadi kain sutra:
Perbedaan Sutra Asli dan Imitasi
Karena tingginya harga Sutra, menimbulkan beberapa pihak untuk membuat imitasinya. Panduan untuk membedakan asli dan imitasi:
Warna : Sutra yang asli memiliki warna yang berkilau karena memilik zat yang terkandung dalam kepompong, sedangkan untuk yang imitasi, tidak dapat menandingi kilauan dari asli.
Kehalusan : Sutra yang asli memiliki tingkat kehalusan yang tinggi, dimana pemakainya kan tetap merasa sejuk, walaupun udara di sekitar panas
Cara yang ekstrim adalah membakarnya. Sutra yang asli tidak akan meninggalkan bau terbakar dan tidak ada residu, sedangkan sutra imitasi akan meninggalkan bau terbakar dan sisa bakaran akan berterbangan..
- Ulat Murbei diberi makan daun murbei
- Setelah kenyang makan, ulat tersebut memulai metamorfosis menjadi kepompong selama 3 hari.
- Saat menjadi kepompong hingga menjadi kupu-kupu diperlukan 11 hari.
- Kepompong dipanen saat ulat sutra sutra masih menjadi kokon
- Kokon tersebut disortir kualitasnya, kokon yang putih dan bulat akan menjadi kualitas pertama karena akan menghasilkan benang yang tidak putus.
- Kokon direbus dalam selama 10 untuk mematikan larva dalam kokon dan menghilangkan zat perekat.
- Setalah itu,kokon tersebut mulai diambil benangnya dengan cara didulung dalam mesin.
- Akhir dari proses adalah penenunan benang menjadi kain sutra.
- 5.000 butir telur yang telah menjadi kepompong, bisa menghasilkan 5 kilogram benang sutera. Dan setiap kilogramnya benang sutra, bisa menghasilkan hingga 3 lembar kain sarung .
Perbedaan Sutra Asli dan Imitasi
Karena tingginya harga Sutra, menimbulkan beberapa pihak untuk membuat imitasinya. Panduan untuk membedakan asli dan imitasi:
Warna : Sutra yang asli memiliki warna yang berkilau karena memilik zat yang terkandung dalam kepompong, sedangkan untuk yang imitasi, tidak dapat menandingi kilauan dari asli.
Kehalusan : Sutra yang asli memiliki tingkat kehalusan yang tinggi, dimana pemakainya kan tetap merasa sejuk, walaupun udara di sekitar panas
Cara yang ekstrim adalah membakarnya. Sutra yang asli tidak akan meninggalkan bau terbakar dan tidak ada residu, sedangkan sutra imitasi akan meninggalkan bau terbakar dan sisa bakaran akan berterbangan..
kain sutera |
Perawatan Kain Sutra
Sutra harus mendapatkan perawatan ekstra dibanding dengan kain lainnya, berupa:
- Harus dicuci tangan, karena mesin cuci dapat merusak tekstur dari sutra tersebut dan tidak boleh dijemur di bawah matahari langsung.
- Dry clean lebih baik
- Saat setrika, gunakan temperature rendah atau lapisi dengan kain sebelum disetrika.
sumber : http://coffeejourney12.blogspot.com/2011/10/dari-kepompong-menjadi-kain-sutra.html
Komentar